IJL.Com- Performa Almarado Putra di bawah mistar gawang MC Utama pada laga pekan kelima Indonesia Junior League U-11 patut diberi kredit tersendiri. Makin mantap berdiri sebagai garda terakhir.
MC Utama terus berupaya meramaikan terjalnya persaingan papan atas gelaran IJL U-11. Di pekan kelima, hasil satu kalah dan satu menang didulang.
Di laga perdana, MC Utama harus mengakui keunggulan Cileungsi United dengan skor 0-3. Namun pada pertandingan kedua, mereka mampu bangkit hingga memaksa SSB Endang Witarsa bertekuk lutut, 3-1.
Performa Almarado Putra Almadisyah Martasuanda Siregar di bawah mistar gawang MC Utama patut diberi kredit tersendiri. Khususnya saat jumpa SSB Endang Witarsa, semua pemain lawan ia paksa gigit jari.
Banyak penyelamatan heroik dilakukan Rado. Tak jarang pula ia mendapat tepukan tangan meriah dari supporter yang hadir.
"Di laga pertama, kami kurang komunikasi, mungkin karena kemarin terlalu lama libur. Pas laga kedua, kami memperbaikinya. Saya rasa itu sih kunci kemenangannya," ujar Rado.
"Kami juga ingin membuat suporter MC Utama ikut senang karena sudah selalu memberikan semangat. Apalagi kompetisi masih panjang," tambah Rado.
Rado sendiri nampaknya sudah semakin mantap pula melabuhkan hatinya sebagai penjaga gawang. Nama-nama kiper kelas wahid ikut disebut.
"Sudah empat tahun jadi kiper. Alasannya ya karena lihat aksi kiper seperti David De Gea, Manuel Neuer bahkan Lev Yashin," seru Rado.
"Meskipun sempat trauma sih jadi kiper karena pernah cedera," sambung Rado.
Ya, rasa trauma itu justru membuat Rado makin tambah kuat. Pelan-pelan makin mantap.
"Tangan pernah dislokasi. Ya sempat trauma, tapi berusaha saya lawan supaya tidak pernah kapok dan sekarang justru semakin pede," tandas Rado.
