IJL.Com- Game-maker M'Private Soccer School U-11, Barry Matthew Nicklaus Simanjuntak tidak pernah kekurangan suntikan motivasi. Dari Azizu Milanesta sampai Riko Simanjuntak.
M'Private Soccer School mulai menunjukkan batang hidungnya dalam arus pusaran persaingan Indonesia Junior League U-11. Pada laga pekan ketiga yang berlangsung pada Minggu (25/10), tim yang bermarkas di Cileungsi, Kabupaten Bogor itu sukses mengantongi poin sempurna dari dua laga usai membenamkan perlawanan Indonesia Muda Utara dan Indonesia Rising Star.
Sang game-maker sekaligus el capitano, Barry Matthew Simanjuntak jadi fenomena. Berperan sebagai motor penggerak serangan tim, total ada dua gol dan dua assist dibukukan.
Sebenarnya, bukan kali ini saja Barry membetot perhatian. Di laga pekan pertama yang lalu, pelan-pelan ia sudah mulai mengibarkan eksistensinya sebagai game-maker jempolan.
Visi Barry sebagai otak serangan M'Private jelas sudah melahirkan identitas tersendiri. Pemain yang tidak "pelit" umpan, begitu ramah melayani rekan-rekan setimnya.
Berperan sebagai aktor protagonis, Barry jelas punya inspirasi. Tidak mau jauh-jauh, ia menyebut satu nama yang juga kolega seniornya di M'Private.
"Saya terinspirasi dengan senior saya di M'Private yaitu Azizu Milanesta, menurut saya dia itu tipe pemain yang nurut sama pelatih," ujar Barry.
"Begitu juga dengan gaya bermain dan sebagai seorang kapten tim, jujur saya benar-benar terinspirasi dan ingin mengikuti jejak Nesta," sambung Barry lagi.
Tentu bukan hanya Nesta seorang yang menjadi patokan Barry. Ada satu pemain lagi yang membuat dirinya terilhami untuk mengejar mimpi di atas rumput hijau.
"Oh ya jelas, saya sangat mengidolakan Riko Simanjuntak. Mudah-mudahan saya bisa melanjutkan untuk membawa nama baik marga Simanjuntak di dunia sepak bola," ujar Barry.
"Semoga suatu saat nanti bisa bertemu langsung juga, minimal minta tanda tangan dan foto bareng," tambah Barry seraya tersenyum malu-malu.
Barry sadar tekadnya tersebut tidak boleh hanya menjadi 'mimpi di siang bolong'. Jarak antara rumah dengan tempat latihan M'Private yang terhitung cukup jauh tidak sama sekali membuat dirinya mudah patah arang.
Barry bahkan punya waktu khusus dengan menggelar sesi latihan privat dengan head-coach sekaligus founder M'Private, Mulyadi. Lambat laun, tempaan arsitek IJL Elite 2019 itu membuat dirinya jauh lebih tahan banting.
"Kalau yang belum kenal pasti mengira coach Mul galak, tapi dia bukannya galak namun tegas," ujar Barry.
"Coach Mul memang hobi teriak-teriak, ada yang kurang kalau dia ga teriak. Coach Mul selalu bilang, kalau dia sedang teriak-teriak itu tanda rasa sayang ke pemainnya," tandas Barry seraya tersenyum.
