IJL.Com- Lagi dan lagi, Syahadat Alwi tampil sebagai buah bibir di tubuh skuat Village Football School U-11. Hattrick yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Daya tempur anak-anak Village Football School tak henti mencuri perhatian di kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11. Meski di partai terakhir pekan kelima, Minggu (6/8), harus rela dicukur Saswco Bandung, namun soal etos kerja rasanya tak perlu diragukan lagi.
Ya, setidaknya sebelum mengakui keunggulan Saswco, Village sukses membawa pulang poin penuh saat bersua Indonesia Muda Utara lewat skor 3-1. Lagi dan lagi, Syahadat Alwi muncul sebagai pembeda. Pasalnya, ada hat-trick ia lukiskan. Dua gol diantaranya pantas dilabel aksi cantik.
"Ya kaget sih bisa bikin hattrick. Soalnya bisa tampil di IJL aja sudah senang sama bangga sekali," ujar Alwi.
"Hattrick buat siapa? Ya buat bapak sama ibu," tutur Alwi dengan nada polosnya.
Alwi memang seperti kehabisan kata-kata mengungkapkan perasaannya. Ia sendiri ingin aksinya di atas rumput hijau bisa membuat kedua orangtuanya tersenyum bangga.
"Kalau bikin gol mau minta apa? Ga mau minta apa-apa. Pokoknya saya sudah bersyukur bisa didukung tampil di IJL karena bapak saya sudah kerja dari pagi sampai malam," ujar Alwi.
"Ya sebenarnya pengen sih dibeliin sepatu baru. Itu sudah lama pengen punya sepatu Adidas Predator. Pengen seperti Paul Pogba," tambah Alwi seraya melempar senyum.
Dari kawasan di pinggiran Jakarta, Alwi juga mengaku beruntung bisa merasakan sengitnya atmosfer kompetisi IJL. Larut dalam kemenangan bukan tujuan utama, berbagi pengalaman jadi nilai paling berharga.
Termasuk saat berhadapan dengan Saswco. Ia sendiri tak segan memuji penampilan ciamik anak-anak 'Kota Kembang'.
"Senangnya tampil di IJL itu bisa bertemu banyak teman-teman baru. Termasuk tadi pas lawan Saswco, mainnya mereka bagus sekali. Jadi ikut termotivasi supaya rajin berlatih," seru Alwi
Bagi Alwi sendiri, bermain sepak bola juga menjadi alat untuk mengejar cita-citanya. Selidik punya selidik, ia bermimpi untuk menjadi seorang tentara.
"Saya punya cita-cita menjadi tentara. Soalnya gagah," tutur Alwi seraya tersenyum.
"Apalagi kalau pas lagi pegang senjata. Wah pokoknya gagah deh jadi tentara. Saya juga suka mainan tembak-tembakan soalnya," tandas Alwi tak kuasa menahan tawa.