IJL.Com- Pekan ketiga Indonesia Junior League U-11 yang digelar Minggu (25/10) menjadi bukti semarak kampanye tim-tim kontestan baru saja dimulai. Namun sayang, force majeure datang mengganjal parade pertandingan di Grup B Sensation.
Di Grup A Phenomenon, M'Private Soccer School pelan-pelan tapi pasti mulai menemukan pakem permainan terbaiknya. Dimotori Barry Matthew Simanjuntak, Indonesia Rising Star dan Indonesia Muda Utara berhasil ditekuk lewat gaya permainan menghibur.
Sementara itu, Young Warrior harus rela tergeser dari puncak klasemen Grup A Phenomenon. Bukannya tanpa sebab mengingat kampanye kemenangan beruntun "The Gladiator" terputus di tangan ASTAM usai dipaksa berbagi angka dengan skor kacamata.
Posisi Young Warrior dikudeta oleh FIFA Farmel. Arya Bima dan kawan-kawan tampil menggila, kampanye berburu poin penuh tergenapi usai menyudahi perlawanan Stoni Indonesia dan Salfas Soccer.
Putra Sejati Inssa tak mau ketinggalan untuk tancap gas guna meramaikan roadshow semarak kampanye di Grup A Phenomenon. Vashya Dianmar lagi-lagi menjadi buah bibir di laga kontra GRT Sitanala dan Giras Soccer School.
Sang kuda hitam, Java Soccer Academy pun kembali menunjukkan tajinya. Sentuhan tangan dingin pelatih IJL Elite 2017, Robin Meilast mulai bekerja. Terbukti kemenangan dengan skor meyakinkan diraih atas Indonesia Muda Utara dan Laskar Pelangi.
Runner-up musim lalu, D'Joe United juga sudah gatal menunjukkan taringnya. Raditya Gemal dan kawan-kawan pulang dengan kepala tegak usai menekuk Salfas Soccer dan Stoni Indonesia meski hanya lewat skor tipis.
Jangan lupakan sepak terjang Surya Bakti. Meski gagal meraih kemenangan, namun setidaknya dua hasil imbang saat bentrok versus ASTAM dan Brazilian Soccer School PIK jadi bukti kampanye 'Wani' bukan sekadar slogan.
Terganjal Force Majeure
Namun sayang, semarak kampanye dari Grup A Phenomenon belum bisa diikuti oleh tim-tim kontestan dari Grup B Sensation. Pasalnya, 16 laga harus ditunda karena faktor force majeure (kejadian atau keadaan yang terjadi di luar kuasa panitia pelaksana pertandingan).
Force majeure yang dimaksud berupa faktor alam berupa hujan lebat disertai petir menyambar di kawasan Lapangan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, Serpong, Tangerang Selatan. Sebelumnya, sudah ada tiga laga dari Grup B Sensation terlebih dahulu digelar sebelum keadaan dirasa bisa semakin memburuk.
"Keselamatan pemain sampai perangkat pertandingan jadi yang paling utama dan tidak bisa ditawar, karena itu kami langsung mengambil langkah cepat untuk menghentikan pertandingan selanjutnya. Kenyamanan anak-anak dalam bermain juga jadi patokan, kami tidak mau potensi mereka justru terkikis," ujar CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.
"Hujan memang turun terlalu deras disertai petir kesimpulannya cuaca memang terbilang ekstrem. Hormat kami untuk semua pelatih serta manajemen tim kontestan yang begitu sangat mengerti dengan kebijakan dan langkah responsif yang diambil IJL," tambah Rezza.
Sepanjang IJL digelar sejak 2014, ini untuk kedua kalinya putaran laga tertunda karena faktor force majeure. Sebelumnya, hal serupa pernah terjadi musim 2019 tepatnya di medio April saat roda kompetisi masih digelar di Lapangan NYTC PSSI Sawangan.
"Ya faktor cuaca memang tidak bisa diprediksi meski kita tahu memasuki Oktober sampai Desember waktunya musim penghujan tiba. Tapi memang putaran pertandingan yang terganggu karena force majeure tidak lepas dari rekomendasi peluit kick-off kompetisi yang baru kami dapatkan September karena terganjal pandemi Covid-19," jelas Rezza lagi.
"Saya berharap kebijakan yang kami ambil bisa dimengerti seluruh tim-tim kontestan karena sejatinya roda kompetisi belum 100 persen normal. Bersama kita bangkit, mimpi kalian adalah semangat kami," pungkas Rezza.

Hasil Pertandingan Pekan Ketiga IJL U-11: