IJL.Com- Hasil di papan skor tidak membuat anak-anak Serang City Soccer School U-9 risau. Bermain bahagia bukan kepalang, pulang dengan kepala tegak.
Hasil di papan skor pun bukanlah harga mati dalam kancah pembinaan sepak bola usia dini. Kemenangan berbalut poin penuh anggap saja bonus memetik keringat buah manis dari proses latihan.
Pelajaran itu yang dipetik pasukan Serang City Soccer School U-9. Mengawali kiprahnya sebagai tim debutan di panggung Indonesia Junior League, tim asuhan M.Tisna harus rela mengakui keunggulan Tunas Gunung Putri dan Young Warrior dengan skor mencolok.
Meski demikian, sepanjang laga berlangsung walaupun terus menerus dibombardir tim lawan, sama sekali tidak terlintas wajah getir dari anak-anak Serang. Bahkan ada satu momen bek dan kiper mereka tersenyum lepas membendung badai ancaman.
Tidak heran, etos kerja armada Serang City sempat mendapat aplause dari IJLovers yang hadir di Lapangan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, Tangerang Selatan. Salut!
"Bangga sekaligus bahagia, IJL ini ajang bertaraf nasional yang sudah lama ingin anak-anak ikuti," ujar Entis, sapaan akrab M.Tisna.
"Kalau masalah skor akhir, jujur sama sekali tidak kami pikirkan. Yang penting anak-anak punya pengalaman dan mental mereka terbentuk," tambah Entis.
Entis pun mengakui anak asuhnya masih didera wabah demam panggung. Suatu hal yang menurutnya begitu wajar mengingat megahnya atmosfer kompetisi IJL.
"Demam panggung itu sudah pasti ada, apalagi materi kami ini sebenarnya masih U-7 dan U-8. Pengalaman baru juga bagi anak-anak bermain ditemani komentator pertandingan," seru Entis.
"Anak-anak banyak beri komentar unik begitu pertandingan selesai. Mereka setuju IJL memang seru, apalagi ada pemain wanita ikut bermain," ujar Entis.
Sebagai pelatih, Entis sendiri merasa terpacu untuk menempa perkembangan anak-anak asuhnya. Maklum, IJL 2020 ini ibarat ia sedang "terjun bebas".
"Saya pun terbilang baru mengawal tim U-9 ini karena sebelumnya lebih banyak di U-12 sampai U-16 dan level senior. Ya, jelas merasa tertantang," tegas Entis.
"Pekerjaan rumah untuk ke depan pasti selalu ada. Fokus saja ke latihan dasar seperti passing, dribbling dan shooting. Pada intinya lewat IJL, anak-anak bisa bermain dengan bahagia," pungkas Entis.