IJL.Com- Dua pekan beruntun, awan gelap masih menyelimuti benteng pertahanan Stoni Indonesia U-11. Mengikis pisau bermata dua, badai pasti berlalu.
Banjir gol kembali menerjang Stoni. Pada pekan kedua IJL U-11, Minggu (6/2), tim yang bermarkas di Lapangan Faber Castell, Narogong, Kota Bekasi tersebut harus rela dicukur Alba FC dengan skor mencolok (0-7).
Sebelumnya di pekan pertama, jala gawang Stoni juga dibuat luluh lantak oleh FIFA Farmel. Saat itu mereka harus tunduk dengan skor 0-6.
Pelatih Stoni, Zulkarnain Praja Sentana tak memungkiri ada banyak lubang di benteng pertahanan skuat asuhannya. Namun ia juga meyakini, tak ada kata terlambat untuk bangun dari mimpi buruk.
Memompa daya juang anak asuh jadi tugas utama Zul. Mental ditempa, terbentur untuk kemudian menjadi terbentuk.
Bisa dibilang saat ini Stoni tengah menelan marwah pembinaan sepak bola usia dini yang sesungguhnya. Bukan soal menang atau kalah, percaya proses bukan sekadar pemanis di bibir saja.
"Masih banyak yang harus kami benahi terutama dari segi kolektivitas bertahan dan juga kemampuan fundamental individu pemain dari segi passing, dribbling serta kontrol bola," ujar Zul.
"Saya juga berusaha agar psikis anak-anak tidak tertekan dengan apa yang sudah terjadi di lapangan. Dibantu segenap komponen dalam tim termasuk orangtua pemain, mental bertanding anak-anak harus tetap terjaga karena ini adalah bagian dari proses yang harus dilewati. Ya meskipun tidak mudah, kuncinya ada di kerja keras," seru Zul.
Zul juga mengakui, kerasnya pusaran persaingan kompetisi IJL ibarat pisau bermata dua. Namun selalu ada pelangi sehabis hujan deras, ya badai pasti berlalu!
"Seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, kami banyak ambil pelajaran dari tim-tim lawan yang cenderung sudah mapan. Di sisi lain, mental bertanding anak-anak harus tetap terjaga agar tidak terusan down. Mayoritas materi pemain Stoni juga baru mencicipi atmosfer IJL yang bergengsi alhasil muncul demam panggung," ujar Zul.
"Kami harus mengambil banyak ilmu dari kompetisi ini. Video rekaman pertandingan juga jadi bahan evaluasi yang ampuh bukan hanya untuk pemain tetapi juga saya sebagai pelatih," tandas Zul.