IJL.Com- Demi mengejar cita-cita untuk menjadi seorang Polisi Wanita (polwan), Tasya Putri Aripin rela menimba keringat di atas rumput hijau. Arena sepak bola jadi ajang menempa mental baja.
Kehadiran srikandi rumput hijau selalu menyemarakkan gelaran kompetisi Indonesia Junior League (IJL). Akhir pekan kemarin ada yang kembali mencoba naik pentas. Dia adalah Tasya Putri Aripin, penggawa Saswco Bandung U-11.
Jauh-jauh datang dari Bandung tidak membuat Tasya alergi untuk tebar pesona. Apalagi ia sudah penasaran dengan panasnya atmosfer kompetisi IJL.
"Tiga pekan awal memang belum bisa langsung ikut gabung, makin penasaran saat lihat teman-teman ada di Youtube IJL," ujar Tasya.
"Tadi di pertandingan pertama sempat merasakan tegang. Tapi lama kelamaan bisa langsung cepat adaptasi," sambung Tasya seraya tersenyum.
Tasya sendiri memang bisa dengan cepat nyetel dengan alur pertandingan. Itu juga dilandasi gaya permainan Saswco yang terbilang sangat kolektif.
Apalagi bagi Tasya, bertarung di arena sepak bola bukan sekadar mengejar si kulit bundar. Lebih daripada itu, ada tujuan untuk menempa mental baja.
"Saya ikut sekolah sepak bola supaya melatih mental. Soalnya saya punya cita-cita menjadi seorang Polisi Wanita," ungkap Tasya.
"Saya ingin jadi perempuan yang gagah. Awalnya punya cita-cita jadi Polisi Wanita karena sering lihat mereka lagi tugas di acara televisi itu loh. Keren sekali," seru Tasya seraya tersenyum.
Soal idola di atas rumput hijau, Tasya tak ragu menyebut satu nama. Ternyata ia sangat mengidolakan juru gedor Persib Bandung, David Da Silva.
"Saya sangat mengidolakan David Da Silva. Sering juga diajak nonton Persib main sama ayah," tutur Tasya.
"Yang penting pesan ayah sama ibu itu tiap kali saya bermain harus selalu berusaha, apapun hasilnya yang penting ada usaha. Satu lagi, selalu percaya diri ga boleh minder meskipun pemain wanita," tandas Tasya.