IJL.Com- Jauhnya perjalanan dari Purwakarta menuju arena pertandingan Indonesia Junior League (IJL) tidak mau disia-siakan begitu saja oleh Dennis Mathew.  Sebelum ayam berkokok, mental sudah siap digojlok.

Kerasnya peta persaingan IJL U-11 musim ini sudah benar-benar dirasakan skuat Mars Purwakarta. Sempat perkasa di pekan-pekan awal, derasnya gelombang persaingan ditelan skuat asuhan Heri Heriyana tersebut.

Seperti yang diungkapkan sang kapten tim, Dennis Mathew Christian. Jauh-jauh datang dari Purwakarta, ada pelajaran mahal dipetik.

"Persaingannya sangat menantang. Di IJL yang hadir tim-tim kuat seperti ASSA Pro Soccer, Revolution Soccer dan Saswco Bandung," tutur Dennis.



"Momen saat melawan Saswco Bandung jadi salah satu yang paling berkesan. Saya dan teman-teman belajar lebih banyak untuk menguasai bola dengan tenang. Walaupun sempat bikin gol, jujur masih belum puas," sambung Dennis.



Ya, dari 11 laga yang sudah dilakoni selama fase penyisihan grup, Dennis tak kapok menelan asam-garam atmosfer kompetisi IJL. Apalagi ia punya tekad membuat kedua orangtuanya tersenyum bangga dengan aksinya di atas rumput hijau.

Dennis sadar, perjuangan Mars Purwakarta saat naik pentas di IJL sudah dimulai sebelum peluit kick-off dibunyikan. Sebelum ayam berkokok, mental sudah digojlok saat menuju arena pertarungan yang memakan jarak hingga 126 kilometer.

"Pelatih selalu berpesan agar tetap tenang saat sudah di atas lapangan karena itu kuncinya saat bermain bola. Selain itu ya mental juga harus kuat," seru Dennis.



"Saya harus membuat orangtua bangga karena mereka sudah bekerja keras demi membelikan saya sepatu bola sampai keluar banyak biaya demi saya main bola," tandas Dennis.



Seperti diketahui, Mars Purwakarta masih akan melanjutkan kiprahnya di IJL U-11 pada babak Plate. Sebagai pemilik nomor punggung 10, Dennis tentu punya motivasi mengeluarkan aura angka keramat.

"Tidak. Tidak ada beban pakai nomor punggung 10," jelas Dennis.

"Saya dengan senang hati pakai nomor punggung 10," tandas Dennis.