Indonesia Rising Star: Berharap Pada Kepingan Puzzle




IJL.Com- Durasi latihan tatap muka yang begitu minim tak pelak sangat menganggu sendi-sendi chemistry skuat Indonesia Rising Star U-11. Abdullah Yasir diramal bisa memberi obat penawar.

Delapan bulan sudah pandemi Covid-19 menyelimuti raga Ibu Pertiwi. Semua bidang roda kehidupan kena getahnya, tidak terkecuali pembinaan sepak bola usia dini Indonesia. Belum terlalu pulih betul, namun selalu ada gerakan untuk bisa lebih cepat bangkit.

Latihan via daring jadi salah satu cara yang ditempuh. Meski demikian, hal tersebut tidak terlalu menjamin sendi-sendi chemistry di atas rumput hijau bisa kokoh terbentuk. Tidak percaya? Coba saja tengok pengakuan pelatih Indonesia Rising Star U-11, Reno Wilanda.

Dari empat laga yang sudah dijalani IRS di Indonesia Junior League U-11 musim 2020, tim asal Ciputat, Tangerang Selatan itu hanya mampu mengantongi enam poin. Dua seri dan dua imbang jadi raihan maksimal sejauh ini.

"PR terbesar untuk tim saya adalah chemistry. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena IRS U-11 bisa dibilang minim dalam jam latihan, hanya satu kali dalam seminggu," ungkap Reno.



"Ya artinya anak-anak jarang bertemu untuk saling berkomunikasi dalam satu tim, memang ada latihan online tapi pasti rasanya sangat berbeda dengan tatap muka," sambung jebolan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut.



"Betul, namanya imbas pandemi. Maklum saja, belum semua orangtua mengizinkan anak-anaknya untuk ikut terjun di kompetisi IJL. Jadi bisa dibilang banyak pemain yang 2020 ini free-season," tambah Reno.



Meski demikian, performa IRS berkaca dari empat laga sebenarnya cukup menjanjikan. Di sektor lini gempur misalnya, mereka punya Abdullah Yasir.

Abudi (begitu sapaan akrab dari rekan-rekan setimnya) punya karakteristik unik dengan gaya permainan yang terbilang sangat ngotot dan ngeyel mendobrak benteng pertahanan lawan. Energik menjemput bola, penuh agresivitas tinggi saat menggiring si kulit bundar. Salah satu tipe peluru lini gempur yang gigih.

Mau bukti? Jala gawang GRT Sitanala sudah pernah dirobeknya dua kali. Selebihnya, ia sudah mampu memberi racikan tersendiri dalam bumbu serangan IRS U-11.

Tidak salah rasanya Reno menyimpan secercah harapan untuk Abudi. Toh kompetisi memang masih sangat panjang, tidak menutup kemungkinan ada banyak pemain meletupkan kejutan.

"Abudi bisa dibilang pemain serba bisa dan sangat cepat beradaptasi. Dengan kondisi IRS U-11 yang tidak memiliki striker murni, anak yang satu ini bisa mengisi posisi itu dengan sangat baik," tutur Reno.



"Abudi adalah puzzle yang hilang di dalam tim, benar-benar melengkapi. Harapan saya, ia bisa menjadi striker berbahaya di IJL musim ini dan khususnya bisa membantu tim untuk mendapatkan hasil maksimal," pungkas Reno.



Abudi dan kawan-kawan akan bersiap kembali melanjutkan petualangannya di Indonesia Junior League U-11 pekan ketiga yang berlangsung, Minggu (25/9). Jadwal super sibuk dimana Pelita Jaya Soccer School, M'Private Soccer dan Laskar Pelangi sudah menunggu di depan mata.



Berikut Jadwal Lengkap Pekan Ketiga IJL U-11:



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa