IJL.Com- Irsyad Yanuar tampil sebagai pembeda saat Mars Purwakarta melakoni debutnya di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-11. Cepat "tersulut" atmosfer kompetisi.
Mars Purwakarta tampil cukup ciamik saat melakoni debutnya di kancah IJL U-11, Minggu (9/7). Dari tiga laga, ada raihan dua menang dan satu imbang dibawa pulang.
Indonesia Muda Utara dibekuk lewat skor 2-0. Student Soccer School dibekap 6-1. Pada laga terakhir, mereka hampir saja menang atas Revolution Soccer namun harus puas berbagi angka, 1-1.
Irsyad Yanuar tampil sebagai pembeda dari tiga laga tersebut. Pasalnya, ada enam gol total ia lesakkan.
Irsyad bisa dibilang memang cepat nyetel dengan alur pertandingan. Jangan heran, saat jumpa Student Soccer School, laga belum sampai satu menit, jala gawang lawan sudah dibuat bergetar.
"Saya memang sudah bermimpi supaya bisa bikin banyak gol di IJL. Jadi tidak kaget," tutur Irsyad.
"Apalagi ini kan debut di IJL, ingin kasih kesan pertama yang manis dan seru," sambung Irsyad seraya tersenyum.
Irsyad memang punya naluri gol luar biasa. Diberi peran sebagai ujung tombak namun bukan tipe pemain yang "malas" menjemput bola.
Pergerakan Irsyad yang mobile dan penuh determinasi serta sangat eksplosif tak ayal banyak kreasi peluang ia ciptakan. Tidak ketinggalan, kepiawaiannya melepaskan eksekusi bola mati.
"Saya mengidolakan Karim Benzema," tegas Irsyad.
"Menurut saya dia tipe striker yang harus ditiru, selain haus gol tapi juga pintar. Makanya saya senang dan termotivasi juga pakai nomor punggung sembilan seperti Benzema," tambah Irsyad.
Pada satu sisi, Irsyad sadar kompetisi IJL masih akan terasa panjang. Jelas, ia tidak mau berhenti di catatan enam gol.
"Sebenarnya saya ingin lebih banyak belajar dan dapat pengalaman tampil di IJL. Senang bisa ketemu teman-teman baru jadi tidak cuma main di sekitaran Purwakarta saja," jelas Irsyad.
"Target berapa gol? Heeem belum tahu sih mau berapa. Yang penting harus makin fokus dan giat berlatih saja, nanti gol pasti datang," tandas Irsyad.
