IJL.Com- Kemenangan dengan skor tiga gol tanpa balas atas Metro Kukusan belum bisa membuat pelatih Prima Soccer School U-13, Christian Bekatal tersenyum lepas. Genjot lini depan!
Prima Soccer School tampil perkasa pada laga debutnya di Grup C IJL U-13 musim 2020. Bersua Metro Kukusan, Sabtu (12/9) di Lapangan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, poin penuh direngkuh lewat skor 3-0.
Meski datang dengan status tim debutan, sejatinya materi pemain Prima tidak asing lagi dengan atmosfer IJL. Seperti diketahui ada trio jebolan IJL Elite 2018 sebagai amunisi yakni Farel Wardana (kiper), Zaidan Zamzami (gelandang) dan M Isfandyar (penyerang).
Jangan lupakan juga Djone Nathan Alexander yang sudah tiga musim malang melintang di IJL bersama BMIFA. Tidak sampai disitu, ada M Rafi Muchnair, M Fathir sampai Zaki Falih Riyono dengan kapasitas tak bisa dipandang sebelah mata. Pantas saja di IJL U-13 Prima begitu pede tanpa diperkuat pemain "joker".
Sepanjang 2x25 menit laga kontra Metro Kukusan bergulir, Djone dan kawan-kawan bisa dibilang memang bermain penuh determinasi dan menguasai jalannya pertandingan. Meski demikian sang pelatih, Christian Ahmed Bekatal bukannya tidak mengantongi sebuah catatan.
Utamanya di sektor lini depan. Menurut pelatih berdarah Kamerun tersebut, barisan juru gedor Prima sudah memaksa dirinya "gemas" bukan kepalang.
Ekspresi kegemasan Beko jelas terlihat saat dirinya tidak bisa duduk diam di bench pemain. Sesekali ia juga nampak memegangi kepala pertanda rasa terheran-heran.
Tentu bukannya tanpa alasan Beko (sapaan akrab sang pelatih) bersikap demikian. Pasalnya ada banyak peluang emas disia-siakan anak-anak didiknya.
"Lini belakang tampil sangat rapi penuh koordinasi, sektor lini tengah juga kreatif, sangat kuat. Tapi penyelesaian akhir di lini depan menurut saya masih bermasalah," ungkap Beko.
"Ya gemas juga, harusnya bisa bikin lebih dari tiga gol. Catatan untuk lini depan dan harus kami perbaiki untuk laga selanjutnya," tegas Beko.
Walaupun begitu, Beko tentu tidak lupa mengapresiasi perjuangan skuat asuhannya yang ia sebut sudah mampu menerapkan instruksi pelatih. Ia meyakini jika terus diasah dan ditempa, taring lini depan Prima akan menunjukkan tajinya.
"Terhitung masa persiapan kami hanya empat hari, jelas itu jauh dari kata cukup sebenarnya. Kalau durasi latihan terus ditambah, bukan tidak mungkin masalah di penyelesaian akhir akan cepat terselesaikan," tandas Beko.