Pulang ke Rumah, IMUT Ingin Manfaatkan Momentum

IJL.Com- Kembali berlatih di Stadion Tugu jadi modal terbesar Indonesia Muda Utara untuk menatap laga pekan keempat Indonesia Junior League U-9. Saatnya manfaatkan momentum.

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kembali PSBB transisi di masa pandemi Covid-19 berimbas positif untuk tim-tim kontestan Indonesia Junior League yang bermarkas di Ibu Kota. Kesulitan mencari tempat latihan yang layak khususnya dalam kurun waktu enam bulan terakhir setidaknya mulai bisa diminimalisir.

Indonesia Muda Utara (IMUT) adalah salah satu tim yang bisa menghirup angin segar. Kembali menginjakkan rumput di Stadion Tugu, Koja, Jakarta Utara yang notabene adalah "rumah" mereka tentu jadi modal berharga jelang laga pekan keempat Indonesia Junior League U-9 digelar.

"Alhamdulillah, satu bulan ini kami sudah kembali berlatih di Stadion Tugu setelah sebelumnya begitu sulit mencari tempat latihan," ujar sang pelatih, Slamet Tony.

"Kami siap menatap laga pekan keempat IJL U-9, ini semua adalah momen yang ditunggu anak-anak," sambung Tony lagi.

Secara psikologis, kembali menginjakkan kaki di Stadion Tugu tentu saja tidak hanya berimbas positif ke pemain namun tentunya juga pelatih. Namun semua itu tentu bukannya tanpa dinamika.

"Momen kembali ke Stadion Tugu bukannya tanpa dilema. Kami dapat jadwal latihan di Sabtu dan Minggu saja karena di hari biasa anak-anak masih sibuk dengan urusan di bangku sekolah," ujar Tony.

"Tapi ya apapun itu, momen kembali berlatih di Stadion Tugu ini benar-benar kami ingin manfaatkan. Sebagai bukti juga IMUT akan selalu siap beraktivitas untuk tetap terus menjaga eksistensi," tambah Tony.

Akhir pekan ini, IMUT akan kebagian jatah melakoni laga versus Serpong City FC dan Serang City Soccer School. Meski sedang berburu momen, Tony mengatakan tidak mau mengusung target terlalu tinggi.

Bagi IMUT, kemenangan jelas bukan harga mati. Tujuan mereka untuk berangkat ke medan laga tak lain untuk menjaga api semangat agar tetap membara.

"Siap apapun nanti resikonya, meskipun anak-anak nanti bisa bermain baik atau tidak, terpenting dan pertama saya ingin biarkan mereka untuk bermain lepas, tak ada kata beban," pungkas Tony.