IJL.Com- Terpaksa mengakui keunggulan Sukabumi Pro Soccer tak lantas membuat juru gedor Satria Muda FA U-13, Satrio Bismo diliputi rasa sesal. Dukungan penuh justru ia haturkan untuk bomber tim lawan, M Robi Faturrahman.
Satria Muda tidak kuasa menahan laju cepat Sukabumi Pro Soccer saat berlaga dalam lanjutan laga pekan ke-16 Indonesia Junior League U-13, Sabtu (6/3). Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Satrio Bismo, tim besutan Bakti Rosdianto tersebut akhirnya terpaksa mengakui keunggulan sang lawan dengan skor akhir, 2-4.
Tiga gol Sukabumi Pro Soccer tercipta dalam kurun waktu enam menit saat babak regulasi supersub. Sontak, Bismo dan kawan-kawan serasa disambar "petir di siang bolong".
"Kaget sekali, Sukabumi Pro Soccer cepat sekali membalikkan keadaan," ujar Bismo.
"Tapi ya inilah hasil akhirnya. Setidaknya kami tetap menjaga semangat sampai akhir pertandingan dan bisa memperkecil kedudukan," tutur Bismo.
Sepanjang pertandingan, Bismo terbilang berhasil menjadi pembeda di kubu Satria Muda. Berulangkali sayatan tajamnya menimbulkan prahara di benteng pertahanan Sukabumi Pro Soccer.
Postur tubuhnya yang terbilang mungil justru memudahkan Bismo melepaskan manuver licin. Alhasil, ia menjadi pemain yang paling sering banyak dilanggar.
"Jujur, kalau bicara postur, saya sempat minder. Tapi akhirnya pelan-pelan bisa memahami toh banyak penyerang hebat dengan tubuh tidak terlalu besar seperti Sergio Aguero atau Bambang Pamungkas," ujar Bismo.
"Postur mungil ternyata bukan masalah, terpenting bagaimana cara striker lebih jeli dan pintar curi ruang," tambah Bismo seraya tersenyum lepas.
Usut punya usut, Bismo sendiri menyimpan rasa kagum pada bomber berbadan besar asal Sukabumi Pro Soccer, M Robi Faturrahman. Tidak heran, seusai pertandingan keduanya sempat saling "tukar jersey".
"Kenal Robi awalnya justru dari Instagram. Waktu itu saya kebetulan sedang cari sepatu bola yang bisa dibilang langka dan ternyata Robi punya link-nya. Dari situlah saling tukar pesan dan nomor handphone," ungkap Bismo.
"Lama-lama semakin kenal dekat dan akhirnya bisa saling ketemu di IJL," terang Bismo lagi.
Di dalam lapangan saling jual-beli, namun begitu peluit panjang dibunyikan, teman selamanya. Ya, begitulah prinsip Bismo dan Robi guna menjaga marwah sepak bola yang sesungguhnya. Poros Sukabumi-Tangerang pun terbentuk.
Bahkan dalam sebuah momen, Robi sempat tertangkap kamera sedang memapah salah seorang pemain Satria Muda yang sedang tertatih-tatih didera cedera. Sungguh bomber berdarah dingin namun berhati mulia.
Bismo sendiri tak sungkan mengutarakan dukungannya untuk Robi. Seperti diketahui, sang kolega tengah berjuang meramaikan perebutan gelar sepatu emas sebagai lambang supremasi raja gol di kancah Indonesia Junior League.
Robi saat ini berdiri di puncak daftar top-skorer. Tercatat, 10 gol sudah dicetaknya.
"Seru juga ya lihat persaingan gelar top-skorer, saya juga ikut memperhatikan. Sepertinya nanti ada persaingan ketat antara Robi dengan Pascal Triandra (SMPIT Taruma FA)," ujar Bismo.
"Saya doakan semoga cita-cita Robi meraih sepatu emas tercapai. Ada harapan juga suatu hari nanti bisa satu tim dengannya, ya mungkin pas di IJL All Stars," tandas Bismo seraya tersenyum lebar.
