Muhammad Rappy: Pengukir Mimpi dari Cicalengka




IJL.Com- Striker Akademi Persib Cimahi U-11, Muhammad Rappy tidak ingin lagi melihat tim kebanggaannya melorot di tabel klasemen. Mimpi itu memang tulus, rel kereta api jadi saksi bisu. 

Minggu ini bisa jadi hari yang paling ditunggu-tunggu striker Akademi Persib Cimahi (APC) U-11, Muhammad Rappy. Seperti diketahui, di pekan kelima kompetisi Indonesia Junior League (IJL) sebelum libur bulan Ramadhan lalu, pemilik nomor punggung sembilan tersebut terpaksa absen membela 'Maung Ngora'. 

Pasalnya, ada sedikit insiden kecil yang memaksa Rappi menepi. Sedih? Pasti! 

"Saya benar-benar sudah tidak sabar berkompetisi lagi di IJL makanya selalu menunggu jadwal pertandingan datang. Insya Allah persiapan makin matang dan saya sudah siap menjinakkan si kulit bundar lagi," ujar Rappy seraya tersenyum. 

"Iya, di pertandingan terakhir sebelum libur kemarin menyesal sekali harus absen. Ada sedikit insiden kecil, kaki saya terjepit pintu kereta gara-gara tidak pakai sepatu. Aduh, akhirnya harus rela juga lihat APC turun peringkat," sambung pemain bernama lengkap Muhammad Rappy Khalil Al Khatiri tersebut. 



Rappy sejatinya sadar, misi APC untuk melangkah ke babak Champions 16 Besar tinggal selangkah lagi. Secara hitung-hitungan di atas kertas, anak-anak Cimahi tinggal butuh dua poin lagi demi berada di zona delapan teratas tabel klasemen penyisihan grup sekaligus memastikan tiket bergengsi. 

Rappy punya mimpi tulus. Rel kereta api sudah jadi saksi bisu seberapa bulat tekad yang ia kumandangkan. 

"Insya Allah saya siap memberikan yang terbaik untuk tim kebanggaan saya. Tapi saya juga sadar semua butuh proses, ikuti alurnya saja," seru Rappy. 





"Saya terlahir dari keluarga yang bisa dibilang tidak mampu, tapi tekad saya kuat ingin jadi pemain sepak bola karena ingin mengangkat derajat kedua orangtua. Saya anak kampung yang latihan di Cimahi-Bandung dan pulang pergi naik kereta," tutur bocah asal Cicalengka, Kabupaten Bandung tersebut. 



Ya, demi menjalani latihan bersama APC, Rappy kurang lebih harus menempuh jarak 45 kilometer hingga dua jam perjalanan terlebih dahulu. Semakin lengkap bilur keringatnya mengingat untuk sampai ke arena kompetisi IJL, ia juga tak ketinggalan rela bertaruh waktu dan tenaga. 

Namun di atas rumput hijau, Rappy percaya tak ada tetes keringat yang jatuh sia-sia. Pekan terakhir babak penyisihan grup IJL U-11 dimana APC bakal bersua Sparta dan R Soccer ingin dijadikan panggung unjuk gigi demi membetot perhatian komentator pertandingan lagi. 

"Oh, saya tidak pernah menyesal sama sekali ikut IJL. Malah tambah senang karena bisa bertemu teman-teman yang baru di lapangan dan juga semua crew IJL," ujar Rappy. 

"Makin semangat juga karena di IJL ada komentator pertandingannya. Katanya kemarin nama saya dipanggil-panggil ya karena absen. He-he-he," tandas Rappy. 




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa